Kamis, 03 April 2014

PHP = Random!

Yes. Ada yang mungkin bisa ngalihin perhatian gua minggu-minggu ini. nyaman, of course! dia baik, peka, ya salah pergaulan emang kek ngerokok akut. but you know? dia ngilang. iya ngilang, nggak tau deh apa tujuan dia kek gini kek gue. dibilang korban PHP, mungkin. dibilang gua yang kepedean, mungkin. dibilang gua yang beg banget mau open heart for new someone. Random! gua emang masih dalam keadaan trauma dari kejadian setahun yang lalu. gila kan? efeknya kek bom nagasaki hirosima.
Kamp*et emang yang bikin gua begini. oke kita balik lagi kek PHP itu. dia bisa banget ngalihin pandangan gua, ngalihin hati gua, ngalihin pemikiran gua. bisa banget dan yes!! dia ngilang, rasanya itu kek RUJAK! mau marah bukan siapa-siapa, mau ngambek bukan siapa-siapa. Random!! Manis, asem, Asin udah gua rasain semua dari minggu-minggu ini. Sumpah, Asli, diPHPin itu nggak enak guys, jangan pernah PHPin orang deh. kasian ntar karma tau rasa. Random! itu yang dirasain para korban PHP kek gua saat ini. gua ingetin sekali lagi, diPHPin itu nggak enak guys, atas nama hatiku yang paling dalam "janganlah jadi PHP, kalo mau tiba-tiba ngilang mending nggak usah datang sekalian" Sekian- Salam Korban PHP :'))


Sabtu, 15 Februari 2014

Coleoptera 5

Coleoptera V

Sebenarnya banyak hal yang tidak kamu ketahui dariku, jujur aku masih menyimpan foto kita dipintu studio sqs, ingat itu? Tidak juga tak apa. Tapi sayangnya foto itu dihapus karena aku memiliki Rahmat(waktu itu) dan ingin menghargainya.

Sms yang membuatku yakin untuk tetap tersenyum demi orang disekitarku ingat? Pasti tidak. Semua sms darimu itu aku simpan, tapi sayangnya lagi sms itu hilang setelah hpku dipinjam aziz.

Oiya.. apa kabar jam itu? Haha Cuma nanya ko, itu milik kamu dan itu hak kamu jadi terserah apa yang ingin kamu lakukan dengan jam itu, ntah memakainya, melupakannya, membuangnya. Hak mu.

Maaf jika aku terlihat mulai tak begitu men-supportmu, itu salah, aku nggak bermaksud begitu, aku tetap men-supportmu dengan textku(sms) saat malam sebelum TO, mengucapkan lekas sembuh dikala kamu sakit, dan mungkin aku memang tak boleh berlebihan.

Memang benar aku pernah mengatakan sudah tak mau peduli denganmu lagi, ingat? Sms dimana aku tiba-tiba marah? Ya mungkin kamu menganggapnya itu hanya sms dari OP XL yang lagi promosi Asuransi Jiwa. Itu memang aku sudah merasa lelah ter-cuek-kan(diacuhkan). Aku hanya menjadi jam wakeer, alarm pengingat. Ya aku memang tulus tapi aku juga memiliki perasaan atas apa yang sedang terjadi saat itu.

Maaf mungkin aku cepat lelah tapi aku tak pernah lupa untuk sekedar mengingatkanmu atau memperhatikanmu. Aku memang mengharapkan kamu terbuka denganku, dalam kata lain kamu selalu mau cerita apa masalah hidupmu, ya memang aku juga memiliki masalah tapi aku banyak belajar dari kehidupanmu.

Aku memang bukan siapa-siapa jadi aku tak berhak mengatakan itu adamu, terlebih dibandingkan dengan wanita-wanita gebetanmu itu(PARA gebetan).


Kalo masalah gebetanį¶¾ elo angkat tangan deh, gua bukan baris ngantri dibelakang sama mereka buat rebut hati atau materi elo karena gua pasti kalah cantik haha. Ini serius gua bukan diantara mereka!

Coleoptera 4

Coleoptera IV
Semakin dalam rasa ini ku sembunyikan semakin menegaskan bahwa ku sangat mengangumimu. Mengagumi orang yang mungkin tak mengenalku. Ini bukan surat cinta, tapi ini surat hati. Surat hati yang ke-4 yang ku tulis untukmu. Ya memang ini bukan berisikan kata-kata romantis. Tapi ini kata-kata hati.
Kamu memang tidak mengetahui kapan aku menulis surat ini, kapan aku memandangmu, kapan aku menunggumu hanya untuk melihatmu, kapan aku memikirkanmu. Ya, aku memang pintar menyembunyikan itu. Menyembunyikan rasa sakit apa lagi, tak ada yang dapat mengetahui perasaanku sebenarnya ntah aku tertawa, tersenyum. Tapi itu semua tulus, sekaligus mengurangi pedih yang dirasa hati.
Menulis surat yang ke-4 ini dengan air mata yang kadarnya mungkin lebih banyak dari sebelumnya, maklum saja jika memang tak begitu sistematis.

Bagiku cukup bahagia untuk mengenalmu, terimakasih. Maaf selama ini aku menjadi pengagum rahasiamu terlebih aku memang mengganggu. Thanks J

Coleoptera 3

Coleoptera (part III)
Aku tak mengerti ini bulan ke-6 aku mengagumimu. Ya, setengah tahun. Setengah tahun ku memandangmu, setengah tahun ku berharap dekat denganmu, ya setengah tahun pula kepedihan yang ku dapat karena mengharapkanmu. Bukan, aku tak berharap kamu sebagai Boyfriend tapi cukup dekat dan dianggapnya aku dalam hidupmu.
Aku masih tak mengerti kenapa ku mengagumimu sampai saat ini yang jelas aku merasa terlindung bila didekatmu. Dicuekin? Itu sudah biasa terjadi padaku. Memang aku hanya satu kata yang tak begitu berarti.  Bahkan bodohnya, aku mau menjadi jam wakeer mu hahaha setiap jam 5 aku membangunkanmu dengan menghubungi nomer hpmu dan di Reject olehmu, itu tanda kamu sudah bangun.
Memang aku tak begitu ingin terlihat olehmu, karena aku memang merasa tak pantas, setiap kesempatan yang aku curi itu hanya untuk dekat denganmu. Bodoh memang mengagumi seseorang yang jelas-jelas tak menganggap diriku ini berarti.
Kamu pernah mengatakan apakah selama ini aku men-support mu itu tulus atau karena memang ada pihak lain yang menyuruhku.
TULUS, semua itu tulus karena memang aku ingin melihatmu lebih baik dari ini. Oh iya.. tiba-tiba aku teringat acara ulang tahun teman kita waktu itu, kita datang bersama. haha Mungkin itu adalah malam terbaik untukku. Bodohnya aku baru putus dengan R sampai akhirnya kita digosipkan memiliki hubungan special dan.. aku menjauh..
Ya aku memutuskan untuk menjauh karena tak ingin terjadi sesuatu denganmu, dengan pertemanan kita dan dengan pertemanan kamu dengan R. Malam itu xxxx, teman kita “kalian berdua cocok! Sama-sama manis!” aku tak dapat menahan senyumanku malam itu haha kamu dipaksa menjawab “amin” oleh xxxx.

Ah.. terlalu memalukan jika ku tulis semua disini. Maaf sebelumnya jika aku mengagumimu atau mengganggumu dengan cara ini. Hati ini memang tak dapat dibohongi, aku mengagumimu J

Coleoptera 2

Coleoptera (part II)

Aku merindukanmu.. ya aku tau, aku bukanlah siapa-siapa untukmu ntah aku tak dianggap olehmu ntah aku hanya debu dijejak langkahmu. Malam ini aku merindukanmu, memang cukup lebay untuk flashback kejadian-kejadian itu tetapi hanya itu yang dapat aku lakukan.

Ingat saat setiap pagi aku selalu membangunkanmu? Kau raja telat sekolah. Aku bukan bermaksud merubahmu atau mengatur hidupmu, aku hanya ingin dekat denganmu. Ingat saat kamu bingung karena sore itu menemukanku dipinggir jalan? Haha kita pulang bersama. Ingat saat aku nebeng untuk berangkat sekolah? Itu terlalu siang, untung saja kita tak terlambat.


Ingat saat kau mengantarkanku kerumah untuk mengambil kunci kosan temanku yang tertinggal? Itu untuk mengambil jam yang ingin ku berikan untukmu, jam itu dikosan. Ingat sepulang itu kamu membelikanku es buble? Itu es buble terbaik bagiku. Ingat saat aku mengantarkanmu untuk mengecilkan jam tangan yang kuberikan? Kita ke mall itu berdua.


Ingat saat dirumahku dan kamu berkata “ngintip kamar elo ah”? haha itu menggelikan. Ingat beberapa saat ketika kita pulang bersama dan kamu berkata ke mamang angkot “mang nitip ya”? haha freak, tapi aku merasa dilindungi. Ingat saat berangkat sekolah bersama dan kamu bilang “kalo gak ngebut bisa telat”? aku meng-iya-kannya tapi kamu sama sekali tidak menaikan kecepatan motormu itu.


Ah.. terlalu banyak yang ku ingat tentangmu. Mungkin kau tak pernah ingat apa yang terjadi kemarin-kemarin, karena memang aku bukanlah orang yang begitu berarti untukmu. Tapi aku mengagumimu, k*****g J



Coleoptera

Coleoptera
Apa kabar kamu? Masih dapatkah kamu menghapus air mataku ini seperti waktu itu? Mungkin kau sudah tak ingat hal itu lagi, atau mungkin kau hanya menganggap itu hanya hal biasa yang sering kau lakukan terhadap wanita yang sedang bersedih hatinya?.

Aku memang sudah mengangumimu sejak kejadian itu, tapi setelah kau mengatakan “gua mh nggak bisa ngapa-ngapain kalo deket orang yang gua suka” ya jelas bukan aku. Kita berbincang disana, cerita masa lalu, cita-cita, sampai.. kamulah alasanku untuk tersenyum.

Jam tangan itu. Kamu ingat? Jam yang sudah ku janjikan setelah kita menjadi Rival? Haha itu memang hal tak masuk akal kita berbeda jurusan jelas berbeda kesulitan. Walaupun kamu gagal, aku tetap memberikan jam itu, jam yang kamu inginkan. Saat aku melihatmu, yang pertama aku lihat adalah tanganmu dan berharap jam itu terpasang dilenganmu.

Film itu. Haha itu film tentang keadaanmu, sama persis.  Kamu memang awalnya hanya mengatakan bahwa film itu menyentuhmu, tentu itu membuatku penasaran. Kau yang memberikan film itu, dimana sang gadis SMA berusaha membantu lelaki SMA itu untuk mendapatkan nilai haha itu seperti kita, bedanya aku tak sepintar gadis itu dan bedanya ending nya kita tak akan sama seperti film itu.

‘Coleoptera’ itu sebutanku untukmu dari film yang kamu beri ‘Crazy love’. K*****g, aku mengagumimu J


Kamis, 28 November 2013

Cerpen (Gara-gara secangkir susu)

Gara-Gara Secangkir Susu
Serang, 25 November 2013
                                                                                         
06.00.. Membuka jendela kamar, lalu menghirup udara pagi “Sungguh indah hari ini, mentari bersinar, embun sejuk, dan ini adalah hari MINGGU !! heum, waktunya untuuuuuk,,, tiduuur !!” sambil menutupkan jendela dan berbaring di dalam gulungan kain tebal.
15 menit kemudian..
“Lalaaaa, banguuuuuun !”, teriak bunda dari luar kamar.
“Lalaa, banguuun, udah siang, anak gadis jam segini masih tidur. Ayo banguun, jangan tidur terus dong, libur juga bukan berarti ngga beraktivitas, bangun-bangun”. Sambil menarik selimut Lala dan membuka jendela lebar-lebar.
“Aaaah Bundaaaa, ganggu aja niih, ngantuk Bun, kapan lagi bisa kaya gini” seraya menarik selimut.
“Ngga, ayo bangun, cepet mandi”. bunda menarik selimut Lala dan mengarahkan Lala ke kamar mandi.
07.05  Lala menghampiri bunda yang sedang menyiapkan sarapan.
“Pagi Bundaa”, sambil mencium pipi bunda.
“Pagiii, naah gitu kan ennaak, pagi-pagi udah mandi, segeer kan??” bunda masih sibuk menuangkan air kedalam gelas susu.
“Hmmm, iya iya, tapi kan Bun, Lala pengen tidur yang luamaaa bangeet, lagian tiap hari di sekolah terus, ngga pernah bisa tidur banyak kalo bukan hari minggu”. Lala mengolesi roti dengan selai coklat kesukaannya.
“Iya Bunda tau, tapi kan ngga baik anak gadis bangun siang, udah cepet sarapan dulu, nih susunya. Di abisin yah” kata bunda sambil menaruh susu di atas meja dekat Lala. “Bunda mau pergi ke pasar, mau beli sayuran. Kamu jangan pergi kemana-mana dulu sebelum Bunda pulang. Bunda pergi sama ayah”, bunda pun bergegas meninggalkan Lala.
“Oke bos !!” jawab Lala sambil mengacungkan jempol.
“Hmmm, sarapan sendiri, bosen banget !!”, gerutunya dalam hati sambil menumpangkan tangan ke dagu.
“Ahaaaa,, mending sarapannya di depan rumah, sambil liat pemandangan, trus disinarin matahari deh”. Lala tersenyum, dan berjalan menuju pintu keluar sambil membawa secangkir susu buatan bunda.

07.15, teras rumah, duduk di kursi..
 Jauh mataku menatap, dalam udara kuhirup, tenang telingaku mendengar, dan hayal pikiranku melayang. “Terima kasih ya Rab, sungguh indah nikmat pagi ini J” gumamku dalam hati dengan senyum penuh syukur.
Terdiam beberapa menit, dengan tatapan mata yang kosong dan pikiran yang melayang…
“Nih susunya diminum, abisin yah, pelan-pelan tapi minumnya, kan masih panas” kata bunda memberikan susu kepada Lala dan Rio.
“Iya Bunda”, jawab Lala seraya mengambil susu dari tangan bunda. Kemudian Rio pun menyusul menarik susu dari tangan bunda dan langsung meminumnya dalam keadaan panas hingga susu menjadi setengah dari semula.
“Riooo, minum susunya pelan-pelan, panaaas, nanti lidah kamu melepuh” ujar bunda.
“Tenang aja Bun, kan cowok, strong doong !!” Rio mengangkat alis.
“Setong itu apa???” Tanya Lala dengan penuh kebingungan.
“Hahaaa,, setong setong, centong kali” tertawa puas meledek Lala.
“Huuu” Lala cemberut.
“Strong sayang, bukan setong J. S-T-R-O-N-G. Strong itu artinya kuat, bahasa Inggris itu” kata bunda sambil merapikan meja makan.
“Ooh, Lala juga kuat” sambil memegang gelas dengan dua tangan.
“Coba buktiin kalo kamu kuat. Kita balapan minum susunya. Yang duluan abis itu yang menang, yang duluan abis itu berarti kuat. Gimanaa???”
“Iya mauuu”, dengan polosnya Lala menerima tantangan.
“Mulai yaah, nanti kalo udah di itung sampe tiga, mulai minum susunya”, Rio siap-siap berhitung.
“Ngga ah, abang kan susunya tinggal sedikit, Lala  masih banyak. Nanti abang yang menang” sambil menyembunyikan gelas susunya di belakang pinggang.
“Bisa diatur. Nih tukeran. Lala minum punya abang, abang minum punya Lala. Nanti Lala menaang” Rio menyodorkan gelas susu dengan senyum penuh curiga.
“Iya iya Lala mauu. Nanti Lala menang”, senyumnya mengembang.
Merekapun bertukar gelas susu, dan Rio bersiap-siap untuk berhitung.
“Siap yah, satuuu….. duaaaaa…… tiiiiiiiiiiiiiigggggggga !!”
Mereka meminum susu secara bersama-sama. Lala meminumnya dengan secepat mungkin. Sedangkan Rio memiumnya dengan saaangat lambat. Tak lama kemudian, Lala pun berteriak.
“Horeeeee…. Lala menaaang, abang kalaah, abang kalaaah, abang kalaaaahh” Lala melompat-lompat kegirangan.
Rio pun tertawa terbahak-bahak melihat tingkah adiknya, “Dasar bocah, ditipu mau aja,, hahaaaaa.. yaudah kamu menang. Yang penting abang minum susu banyak.. hahaaa” Rio tak henti-henti tertawa.
“Abaaaaaaaaaaaaaaaaaannggggg !!” Lala marah.
“Bun Rio berangkat, samlikum” Ia berlari ke garasi mengambil sepeda sambil tertawa terbahak-bahak.
“Assalamualaikum Rio bukan samlikum” bunda memperhatikan Rio berlari, dan menahan Lala yang hendak memukul abangnya karena kesal.
“Iya itu ajalah, hahaaa” lalu Rio pergi ke sekolah naik sepeda.
“Pergi aja sanaaa, jangan pulang lagi, iih !!” ujar Lala dengan face kesalnya.
“Iya hati-hati, waalaikumsalam” sambil mengelus-elus rambut Lala. Udahlah sayang, biarin aja, gaboleh ngomong kaya gitu J
“tapikan abangnya ngeselin Bun”, Lala cemberut.
“Lagian Lalanya mau aja diboongin abang, hehee” bunda tertawa kecil.
“Hmm L, kirain beneran geh mau balapan, heheee J” Lala pun tertawa kecil dipelukan bunda.
Lala tersenyum lama dalam pandangannya. Tiba-tiba……
“Laaa, Lalaaa?? bunda menggoyang-goyangkan tubuh Lala.
“Astaghfirullah Bunda, bikin kaget aja” Lala berdiri dengan sangat terkejut.
“Kamu kenapa senyum-senyum sendiri diluar gini??? Kaya oraaaaangg??” pikir bunda menyindir.
“iiih Bunda apaan siih, enak aja” Lala cemberut.
“Terus kenapa??” bunda dan Lala berjalan menuju dapur.
“Ngga papa, lagi inget abang waktu minum susu” jawab Lala sambil meneteskan air mata.
Bunda pun memeluk Lala “Nanti sore kita ziarah ke abang yah”, Lala dan bunda menangis tersenyum dalam pelukan. J   




Millah el-queena